PRE-PROCESSING
Static
test analysis adalah pengujian terhadap satu unit tanpa melakukan eksekusi
terhadap unit tersebut.
·
Buka file gambar atau
folder yang telah dibuat dengan nama “solidwork
analysis tutorial” lalu buka “shaft
Assem”. Lalu akan tampil gambar seperti diatas.
·
Kemudian pilih tab “Simulation Study Advisor-New Study”.
·
Isi study name “study 2” lalu pilih “Static”
untuk tipe analysis. Setelah itu OK.
· Klik “part +” klik di bagian + lalu akan keluar bagian-bagian pada
material untuk ditentukan jenis materialnya.
- Lalu klik kanan pada tulisan “Bearing1” untuk memilih jenis material yang akan di analisis. Setelah klik kanan, Lalu pilih “Apply Material” pada tab simulation, pilih “ALUMUNIUM 1060 ALLOY” lalu OK/Apply.
- Lalu klik kanan pada tulisan “Bearing 2” untuk memilih jenis material yang akan di analisis. Setelah klik kanan, Lalu pilih “Apply Material” pada tab simulation, pilih “ALUMUNIUM 1060 ALLOY” lalu OK/Apply.
- Lalu klik kanan pada tulisan “Poros 1” untuk memilih jenis material yang akan di analisis. Setelah klik kanan, Lalu pilih “Apply Material” pada tab simulation, pilih “STAINLESS STELL (FERRITIC)” lalu OK/Apply.
- Lalu
klik kanan pada tulisan “Pulley 1”
untuk memilih jenis material yang akan di analisis. Setelah klik kanan,
Lalu pilih “Apply Material”
pada tab simulation, pilih “1023
CARBON STELL” lalu OK/Apply.
- Klik kanan pada “Connection” lalu pilih “Bearing”, setelah itu klik bagian kotak warna biru dan kotak panjang seperti gambar diatas, lalu klik kiri bagian poros pada benda kerja, maka akan menampilkan sebuah tulisan “<Face 1>@poros-1” pada bagian kotak yang di klik tadi.
- Lalu klik bagian kotak warna pink dan kotak panjang seperti gambar diatas, lalu klik kiri bearing bagian atas pada benda kerja, maka akan menampilkan sebuah tulisan “<Face 2>@Bearing-2” pada bagian kotak yang di klik tadi.
- Lalu matikan “Allow self alignment”. Jika tanda/gambar pada perintah allow self alignment buram maka pertanda hidup, jika terang maka pertanda allow self alignment sudah dimatikan.
- Lalu klik OK.
- Lalu setelah itu, kembali lagi klik kanan pada “Connection” lalu pilih “Bearing”, setelah itu klik bagian kotak warna biru dan kotak panjang seperti gambar diatas, lalu klik kiri bagian poros pada benda kerja, maka akan menampilkan sebuah tulisan “<Face 1>@poros-1” pada bagian kotak yang di klik tadi.
·
klik kiri bearing bagian atas pada benda
kerja, maka akan menampilkan sebuah tulisan “<Face 2>@Bearing-1” pada bagian kotak yang di klik tadi.
·
Lalu klik OK.
·
Lalu setelah itu, kembali lagi klik
kanan pada “Connection” lalu pilih “Contact Set”, setelah itu klik “Automatically Find Contact Sets”, lalu
block semua gambar material seperti gambar diatas.
·
Lalu klik “Find Contact Set”, kemudian semua tulisan contact set pada kotak
kita hapus semua dengan mengklik tulisan lalu klik tanda +.
·
Lalu pilih “Fixtures Advisor-Fix Geometris”, lalu klik bagian depan material
bagian atas dan bawah hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Bearing-2” dan “Face<1>@Bearing-1” seperti gambar
diatas.
·
Lalu klik OK.
·
Lalu pilih “External Loads-Force”, lalu klik bagian paling atas material yaitu
top plane hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Poros-1” seperti gambar diatas.
·
Lalu ubah newton atau beban menjadi 21 newton.
·
Lalu klik OK.
·
Lalu pilih “External Loads-Gravity”, lalu akan muncul tanda panah merah pada
bagian poros, dan tanda panah tersebut harus mengarah ke bawah seperti gambar
diatas.
·
Lalu klik OK.
·
Lalu pilih “External Loads-Centrifugal Loads”, lalu klik bagian poros pada
gambar hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Poros-1” seperti gambar diatas.
·
Setelah itu ubah centri menjadi 150
rad/s.
·
Lalu klik OK.
·
Maka hasilnya akan tampak arah putaran
warna merah pada bagian poros seperti gambar diatas.
·
Lalu pilih “External Loads-Bearing Load”, lalu klik bearing bagian bawah pada
gambar hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Bearing-1” seperti gambar diatas.
·
Klik tanda + shaft assem di bagian
paling atas dekat gambar. Setelah itu, klik kotak warna pink lalu klik “coordinate system 1” pada bearing 1.
·
Lalu klik tanda reverse direction pada y
untuk mengatur arah tekanan pada material. Ceklis “reverse direction”.
·
Lalu ubah menjadi 9 newton.
·
Klik OK.
·
Kembali lagi pilih “External Loads-Bearing Load”, lalu klik bearing bagian atas pada
gambar hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Bearing-2” seperti gambar diatas.
·
Klik tanda + shaft assem di bagian
paling atas dekat gambar. Setelah itu, klik kotak warna pink lalu klik “coordinate system 1” pada bearing 2.
·
Lalu klik tanda reverse direction pada y
untuk mengatur arah tekanan pada material. Tidak perlu menceklis “reverse direction”karna arahnya sudah
sesuai.
·
Lalu ubah menjadi 9 newton.
·
Klik OK.
·
Lalu pilih “External Loads-Force-Selection Direction”, lalu klik kotak biru dan
klik lembah pulley pada gambar hingga muncul tulisan pada kotak bagian biru “Face<1>@Pulley-1” seperti gambar
diatas.
·
Klik kotak pink, pilih Axis 1.
·
Lalu klik tanda reverse direction pada y
untuk mengatur arah tekanan pada material. Ceklis “reverse direction” agar searah.
·
Lalu ubah menjadi 25 newton.
·
Klik OK.
·
Lalu klik “Run”, tunggu prosesnya dan hasilnya akan seperti pada gambar
diatas.
SOLVER-SOLUTION
Solver solution adalah suatu proses mental dan intelektual
dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang
akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat.
Hasil Force 21 N, Centri 150 rad/s, Bearing 9 N,
Pulley 25 N
·
Gambar diatas merupakan proses Run pada
saat selesainya pengaturan pada ketinggian benda kerja.
Proses
ini merupakan langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan
elemet per elemet pada meshing system.
POST-PROCESSING
Setelah proses solving selesai
hasil analysis dapat langsung dilihat. Ada 3 hasil analysis yang dapat
ditampilkan dengan memilih pada “model tree” yaitu :
·
Stress result
·
Displacement
result
·
Straint result
Name
|
Type
|
Min
|
Max
|
Stress 1
|
Von Mises Stress
|
2,735.5
|
7,868,784.5
|
·
Setelah mengetahui hasil dari nilai
maximal dan minimal dari von mises stress, lalu klik kanan pada “Displacement1” lalu pilih “Chart Option” klik ceklis pada tulisan
“show max annotation” lalu klik OK.
Maka akan terlihat letak nilai max benda kerja yang kemungkinan akan terjadi
patahan atau keretakan seperti gambar diatas.
·
Setelah itu klik kanan pada “result” lalu pilih “Define Factor of Safety Plot” lalu klik
OK.
·
Langkah ini menunjukkan untuk bagaimana
factor keamanan pada material tersebut, apakah dapat dinyatakan aman atau
tidaknya. Jika dinyatakan aman, maka nilai pada FOS minimumnya bernilai lebih
dari 2 seperti gambar diatas, sedangakan jika tidak aman atau jelek, maka nilai
minimumnya kurang dari 2 atau dibawah 2.
·
Pada gambar diatas terlihat bahwa pada
factor keamanannya cukup besar yaitu 21.90. Nilai tersebut membuktikan bahwa
pada material tersebut merupakan material yang bagus dan tidak mudah hancur.