Sabtu, 15 April 2017

ANALISYS CONNECTING ROD


 1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi dampak yang baik serta manfaat yang besar bagi manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya peralatan yang telah diciptakan oleh manusia dengan berbagai model, bentuk serta kemampuan dari segi pemakaian yang relatif lebih unggul dibandingkan dengan peralatan-peralatan konvensional. Keunggulan tersebut tidak lepas dari hasil penelitian dan percobaan oleh para ahli science, yang selalu mencari terobosan dan temuan baru untuk menciptakan sesuatu yang baru bermanfaat dan berguna bagi kehidupan manusia.
Salah satu tujuan diciptakannya teknologi adalah untuk mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dapat dirasakan dan dibuktikan dengan semakin mudahnya manusia melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup.  
Kemajuan teknologi sekarang ini telah menghasilkan berbagai kreasi dalam segala hal yang bertujuan memudahkan segala aktifitas manusia. Ada berbagai sarana transportasi tersedia, mulai dari darat, udara, dan laut. Kendaraan yang diproduksi massal di negara kita umumnya kendaraan darat, salah satunya sepeda motor.  Agar sepeda motor kita memiliki umur yang lebih panjang maka selain komponen sepeda motor didesain dengan efektif dan efisien, juga tergantung dari material dari komponen tersebut.
Pada saat proses pembakaran terjadi di dalam silinder, tenaga yang dihasilkan oleh gas pembakaran sangatlah tinggi. Jika piston dan kelengkapannya tidak mampu menahan daya ledak dari proses pembakaran tersebut, dapat dipastikan kalau piston dan connecting rod (batang penghubung) dapat mengalami kerusakan. Untuk itu agar tidak terjadi kejadian tersebut maka kita diharuskan mengetahui kekuatan dari batang penghubung tersebut dalam meneruskan tenaga dari proses pembakaran menuju poros engkol agar diubah dari gerak tranlasi menjadi gerak putar dan dari energy panas menjadi energy mekanik. Jika kita mengetahui kekuatan batang penghubung tersebut tidak mampu menahan daya dari tenaga hasil pembakaran, maka kita perlu merubah material atau desain dari batang penghubung tersebut.
Berbagai metode analisa telah banyak tersedia, namun Metode Elemen Hingga (MEH) telah membuktikan kehandalannya dalam memecahkan persoalan-persoalan dibidang mekanika kontinyu. Bahkan dalam perkembangan yang terakhir, masalah-masalah perpindahan panas, mekanika fluida, maupun getaran dapat dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan MEH.

1.2. Tujuan Penelitian
       Adapun tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Menghitung distribusi tegangan yang terjadi pada batang penghubung, baik tegangan maksimal maupun daerah-daerah kritis akibat pembebanan statis dengan Metode Elemen Hingga menggunakan software Solidworks.
2. Mengetahui perbandingan yield strength maksimal dari baja yang digunakan pada batang penghubung sehingga dapat dikategorikan aman atau tidak.


1.3. Metodologi Penelitian
       Dalam penelitian ini, peneliti Untuk analisis batang penghubung kami telah merancang model kami di Solidworks 12,0 dan kemudian menyimpannya sebagai IGES format untuk mengekspor bagian dalam ANSYS 14.5 lingkungan Workbench.

1  Meshing
Solidworks dan perangkat lunak meja kerja ANSYS digunakan untuk Elemen Hingga Analisis batang penghubung. Pada awalnya batang penghubung dirancang di Solidworks perangkat lunak dan kemudian file tersebut disimpan sebagai format IGES.
2  kondisi Memuat dan kendala.
Kami sedang mempertimbangkan bahwa kondisi pembebanan statis. 
Berikut satu kasus dianalisis mana gaya bertindak atas akhir besar dan ujung lainnya yaitu sisa-sisa akhir kecil tetap. Untuk semua tujuan praktis, gaya yang bekerja pada connecting rod diambil harus sama dengan maksimal gaya yang bekerja pada piston akibat tekanan
3. Metode Elemen Hingga (FEM) 
Unsur Finite metode (FEM) adalah numeric teknik untuk menemukan solusi perkiraan untuk masalah nilai batas untuk diferensial parsial persamaan.



1.4. Hasil
  1. Analisa Distribusi Tegangan Dan Defleksi Connecting Rod Sepeda Motor
      100  Cc Menggunakan Metode Elemen Hingga



Gambar 1.1 Simulasi connecting rod menggunakan Solidworks 2007

Kondisi batang penghubung berada pada temperatur ruangan dimana motor dalam keadaan mati. Kondisi ini juga dapat digunakan untuk menguji kekuatan batang penghubung dalam keadaan normal sehingga dapat diketahui kekuatan batang penghubung tersebut menggunakan alat uji tarik. Diasumsikan batang penghubung mendapatkan tenaga dari hasil pembakaran motor sebesar 6 HP/Horse Power sehingga di konversikan menjadi 1325 Newton dan temperatur analisa batang penghubung adalah 27 °C.
       Pada Solidworks dimasukkan data-data batang penghubung sesuai dengan kondisi yang mendekati sebenarnya sehingga dapat dilakukan analisis statik pada struktur tersebut. Setelah sampai pada langkah ini, dapat diketahui apakah ada kesalahan pada langkah-langkah analisis. Jika ada kesalahan, maka perlu dilakukan editing sampai benar. Dalam analisis ini struktur batang penghubung didiskritisasi menjadi 20667 titik nodal dan 11937 elemen tetrahedron. Translation displacement (perpindahan translasi) pada struktur dapat dilihat pada gambar dibawah.


Gambar 1.2 Translation displacement

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa besarnya perpindahan translasi maksimal pada deformasi gambar tersebut adalah 5,918-001 m. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan bentuk maksimal yang terjadi pada struktur batang penghubung baja AISI 1045 pada temperatur 27 °C adalah sebesar 5,918-001 m dari bentuk awalnya yang ditunjukkan pada daerah yang berwarna merah.
Pada kondisi temperatur 27 °C dapat kita ketahui besarnya tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap nodal (titik) seperti terlihat pada gambar dibawah ini.


Gambar 1.3 Von Mises Stress connecting rod baja AISI 1045 pada temperatur 27 °C

Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa batang penghubung tersebut mengalami tegangan maksimal sebesar 4,911e+008 N/m2 yang berada pada daerah yang ditunjukkan pada gambar analisis dibawah ini.


Gambar 1.4 Tegangan maksimal connecting rod baja AISI 1045 pada temperatur 27 °C

Sedangkan tegangan minimalnya adalah sebesar 7,544+002 N/m2 yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.


Gambar 1.5 Tegangan minimal connecting rod baja AISI 1045 pada temperatur 27 °C

Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui tegangan-tegangan antara daerah yang mempunyai tegangan terendah sampai tegangan yang tertinggi.
Safety Factor = 𝜎𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑𝜎𝑣𝑜𝑛 𝑚𝑖𝑠𝑒𝑠
= 5,3 𝑥 10 4,911𝑥 10 = 1,0792099 ≈ 1,079
Konstruksi suatu model atau desain JURNAL REKAYASA MESIN Vol. 15 No. 1 Februari 2015 39 dikatakan gagal jika Safety Factor < 1
        2. Desain Dan Analisis Elemen Batang Menggunakan Solidworks Dan
              ANSYS Workbench.



Gambar 1.6 Equivalent Stres pada batang penghubung

Gambar 1.7 Regangan Setara dari batang penghubung

Gambar 1.8 stres Normal (sumbu X) pada batang yang menghubungkan

Gambar 1.9 Stres Normal (Y-axis) pada batang yang menghubungkan


Gambar 1.10 Stres Normal (Z-axis) pada batang yang menghubungkan

Gambar 1.11 Tegangan geser (XY Pesawat) pada batang yang menghubungkan

Gambar 1.12 Tegangan geser (YZ Pesawat) pada batang yang menghubungkan

Gambar 1.13 Tegangan geser (ZX Pesawat) pada batang yang menghubungkan

 
Gambar 1.14 Jumlah Deformasi batang penghubung


DAFTAR PUSTAKA

[1]     Logan, Daryl L, 1986, A First Course In The Finite Element Methode, Pws-Kent Publishing Company, Boston.
[2]     Shigley Joseph E, Mitchell Larry D, Harahap Gandhi., 1984, Perencanaan Teknik Mesin, Edisi ke empat, Jilid 1, Erlangga. Jakarta.
[3]     Weaver .W.Jr., Johnston, P.R., 1993, Elemen Hingga Untuk Analisis Struktur, Edisi kedua, Eresco, Bandung.
[4]     Popov, E.P., 1993, Mechanics of Material, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.
[5]     Uthami, A.Z., 2010, Solidworks Alat Bantu Merancang Komponen dengan Mudah, Modula, Bandung.
[6]     Swapnil B. Ikhar and Saifullah Khan “modeling and
analysis of connecting rod of two wheeler”. Discovery,
volume 24, Number 83, October 4, 2014.
[7]     Leela Krishna Vegi and Venu Gopal Vegi “Design and
analysis of connecting rod using forged steel" (IJSER)
Volume 4, Issue 6, June-2013
[8]     Maraging Steel, Wikipedia
[9]     K. Sudershan Kumar, Dr. K. Tirupathi Reddy and Syed
Altaf Hussain “Modeling and Analysis of Two Wheeler
Connecting Rod”. (IJMER) Vol.2. Issue.5, sep-oct 2012 pp-
3367-3371, ISSN: 2249-6645
[10]   Cho Mar Aye and Chit Oo Maung “Design and stress
Analysis of Connecting Rod for Light Truck Engine”.
(IJSETR), Vol.03, Issue 11, june-2014, Pages: 2542-2547
[11]   Sasi Kiran Prabhala and K. Sunil Ratna Kumar “Design
and Weight Optimization OF IC Engine”. IJAERS, EISSN2249-
8974 Research paper.
[12]   Pravardhan S. Shenoy, “Dynamic load analysis and
optimization of connecting rod”. 2004, Master’s thesis,
University of Toledo.
[13]   Mr. Pranav G Charkha and DR. Santosh B Jaju “Analysis
and optimization of connecting rod”. (ICETET-09)